Salam Terhangat Untuk Sahabat Ayra !!!!

Salam Terhangat Untuk Sahabat Ayra !!!!
Unduh Adobe Flash player

Kamis, 24 Oktober 2013

VCO (Virgin Coconut Oil = Minyak Kelapa Murni) @Toko Makanan Sehat

Ingin praktek membuat VCO sendiri di rumah? 
Bisa… Berikut tutorial cara membuatnya:Video cara pembuatan VCO atau minyak kelapa murni
silakan lihat di halaman: http://vco.web.id/cara-membuat-vco/
Cara Membuat VCO
Teknologi pembuatan virgin coconut oil atau minyak kelapa murni tanpa pemanasan, non enzimatis (tanpa penambahan bahan kimia).
Kelapa telah lama dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai bahan pangan maupun manfaat lainnya. Saat ini pemanfaatan kelapa lebih berkembang dengan pembuatan kelapa menjadi VCO atau minyak kelapa murni.
Minyak kelapa murni ramai diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan.
Minyak kelapa murni diyakini memiliki sejumlah khasiat untuk menjaga kesehatan manusia seperti mengurangi gejala salah cerna makanan, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan membantu pencegahan infeksi bakteri, virus serta jamur.
Minyak kelapa murni (VCO) dipercaya mengandung antioksidan dan vitamin E yang bisa membantu mencegah penyakit kanker. Minyak ini juga diyakini baik untuk menjaga kesehatan kulit agar tetap lembut dan halus serta mengurangi resiko terkena kanker kulit.
Pengolahan VCO dapat dilakukan dalam skala rumah tangga terutama oleh para petani.
Dengan metode sederhana, alat dan investasi yang terjangkau oleh petani, hasil olahan dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi dengan prospek pasar yang cukup menjanjikan, sehingga diharapkan pengolahan ini dapat meningkatkan pendapatan petani.
Teknologi untuk memproduksi VCO sangatlah beragam. Salah satunya adalah dengan pengolahan cara basah atau fermentasi, tanpa pemanasan dan enzimatis atau bahan pembantu kimia.
Pengolahan ini dilakukan menggunakan teknologi dan alat sederhana.
Persiapan Membuat VCO
Untuk mendapatkan hasil yang baik, harap diperhatikan hal hal sebagai berikut:
Pertama pemilihan bahan baku. Kelapa yang baik untuk dijadikan bahan baku memiliki ciri sabut berwarna coklat, belum tumbuh bahan tunas, masih mengandung air kelapa sehingga bila diguncangkan terdengar suara gemercik air. Sebaiknya buah kelapa yang digunakan berusia 10-12 bulan. Setelah dipetik, buah kelapa tersebut didiamkan atau diangin-anginkan paling sedikitnya selama dua minggu.
Kedua, pastikan peralatan yang digunakan terjamin kebersihannya, karena proses pengolahan VCO harus dilakukan dalam ruangan yang bersih.

Bahan yang dibutuhkan antara lain
Kelapa 15 butir
Kapas bersih 0.25 Kg
dan Kertas Tissue.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain
Corong ukuran besar dan sedang
Pisau
Pengaduk santan
Baskom ukuran besar dan sedang
Sendok sayur
Saringan ukuran besar dan sedang
Gelas ukur
Parutan kelapa
Kantong plastic bening
Selang kecil
Gayung air
Ember
Kain lap
Peralatan yang disebutkan diatas dapat diganti dengan peralatan lain yang berfungsi sama dan sudah tersedia di rumah.

Cara pembuatan VCO / Virgin Coconut Oil / Minyak Kelapa Murni
Kelapa dikupas sabut dan tempurungnya kemudian dibersihkan lapisan luar atau kulit arinya. Gunakan pisau untuk mengerik daging buah tipis-tipis.
Belah butiran kelapa dan cuci dengan air bersih lalu tiriskan.
Parut belahan kelapa menggunakan alat parut.
Parutan kelapa langsung diambil santannya, apabila tertunda selama lebih dari 30 menit akan beresiko menemui kegagalan.
Tuang air bersih sebanyak 4-6 liter kedalam parutan kelapa, aduk sampai rata sambil diremas-remas agar santan terkuras keluar.
Peras parutan kelapa hingga santan keluar. Pemerasan dapat juga dilakukan dengan menggunakan kain.
Masukkan santan ke dalam toples, lalu tutup rapat dan diamkan selama satu sampai dua jam hingga terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan bawah berupa air dan lapisan atas berupa santan.
Pisahkan santan dari air menggunakan gayung atau selang.
Selanjutnya aduk sampai merata selama 30 menit dengan cara diputar-putar. Putar ke kiri antara 2-3 menit, lalu putar ke kanan dengan waktu yang sama 2-3 menit juga.
Pada setiap pergantian arah putaran selingi dengan gerakan mengocok. Gerak putaran ini membutuhkan kecepatan yang stabil.
Selain menggunakan alat pengocok tangan, dapat pula dilakukan denga mixer.
Masukkan santan ke dalam toples tertutup dan diamkan atau fermentasikan selama 8-12 jam.
Setelah 8-12 jam akan terbentuk tiga lapisan, yaitu lapisan bawah berupa air, lapisan tengah berupa galendo, dan lapisan atas berupa minyak.
Pisahkan minyak dari lapisan air dan galendo.
Kemudian minyak disaring menggunakan alat yang terbuat dari corong dimana seperempat bagian dari corong sampai ujung bawah corong tersebut sudah disumbat dengan kapas.
Hubungkan bagian bawah corong ke toples penampung dan tutup dengan kantong plastik bening sampai proses penyaringan selesai.
Minyak yang telah tersaring merupakan VCO berkualitas tinggi dengan cirri-ciri antara lain warna minyak bening kristal tidak berbau dan tidak berasa kecuali aroma khas buah kelapa segar.
Sebelum dipasarkan, VCO biasanya dikemas dalam botol. Karena itu kemas minyak dalam botol dan segel untuk menjaga kesegarannya.
Minyak kelapa murni dalam botol ini telah siap untuk dipasarkan.
Peluang Usaha Virgin Coconut Oil
Saat ini VCO mempunyai pasar yang makin luas dengan meningkatnya kesadaran kesehatan, VCO menjadi salah satu alternatif sebagai supplemen makanan sehat yang makin diminati. Pasar ekspor juga terbuka lebar.
Dalam satu bulan dapat diproduksi sekitar 60 liter VCO.
Untuk itu diperlukan biaya bahan sebesar Rp 2,992,500 dengan rincian:
Biaya peralatan sebesar Rp 192,000. Peralatan ini dapat dipakai selama 4 bulan, sehingga setiap bulan biaya peralatannya adalah sebesar Rp 48,000.
Untuk biaya produksi selama 1 bulan adalah sebesar Rp 3,040,500, biaya tersebut diperoleh dari biaya peralatan Rp 48,000 ditambah dengan biaya bahan sebesar Rp 2,992,500.

Harga VCO bervariasi tergantung mutu, dengan asumsi harga jual VCO rata-rata sebesar Rp 60,000/liter maka didapatkan penghasilan sebesar Rp 3,600,000.
Sehingga keuntungan yang diperoleh selama satu bulan adalah sebesar Rp 559,500.
Sebagai salah satu produk olahan kelapa, pembuatan VCO dapat dilakukan menggunakan teknologi sederhana dan membutuhkan modal yang kecil. Namun demikian hasil yang didapatkan cukup besar dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.